Pola tanam agroforestry pada dasarnya dipraktekkan untuk satu tujuan yakni efisiensi penggunaan lahan, artinya dari sebidang lahan bisa dihasilkan berbagai produk yang bernilai ekonomi. Pola tanam agroforestry dipraktekkan secara luas dalam rangka rehabilitasi hutan dengan melibatkan petani miskin dan lapar lahan (land-less farmer) di sekitar hutan.
Agroforestry is an artificial agricultural system that has many benefits for our environment and improving people's welfare. Environmental conservation, among others, conservation of plant genetic resources of forests, the source of fruits, source, vegetables and medicines, timber resources, wildlife habitat, conservation of land and water With the existence of this agroforestry system in Indonesia is expected to land condition can be corrected and can provide abundant agricultural produce as a result of insufficient nutrients in the soil and improving soil conditions. Thus, land resources can stay up forever.Agroforestry is an artificial agricultural system that has many benefits for our environment and improving people's welfare. Environmental conservation, among others, conservation of plant genetic resources of forests, the source of fruits, source, vegetables and medicines, timber resources, wildlife habitat, conservation of land and water With the existence of this agroforestry system in Indonesia is expected to land condition can be corrected and can provide abundant agricultural produce as a result of insufficient nutrients in the soil and improving soil conditions. Thus, land resources can stay up forever.
Analisis Peran Penyuluhan dalam Memajukan Masyarakat Petani dan Hubungannya dengan Pembangunan Pertanian
Bab I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris. Sampai abad ke-21 pembangunan Indonesia masih berbasis pertanian. Namun pengalaman pembangunan pertanian yang dilakukan di negara-negara yang sedang berkembang menunjukkan bahwa para petani tidak dianggap sebagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan bagi pembangunan pertanian. Perencanaan pembangunan menganggap petani bukan sumber informasi yang perlu dimanfaatkan, karena dianggap tidak ilmiah. Dalam kondisi tersebut pastilah pembangunan pertanian tidak akan berkelanjutan.
Apabila negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, ingin memiliki suatu sistem pertanian yang berkelanjutan pada abad ke-21, maka sumber daya manusia seperti petani harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan mutu kualitas petani dibutuhkan ahli seperti penyuluh yang mampu memanfaatkan ilmu pertanian, teknologi canggih yang telah tersedia di dunia peneletian pertanian, dan tentunya mampu berkomunikasi dengan baik kepada para petani.
Petani memang penting ditingkatkan harkat, martabat, dan mutu kehidupannya. Petani memang perlu dibebaskan dari jeratan kemiskinan maupun belenggu kemelaratan. Petani memang sudah waktunya dijadikan subjek, dan bukan hanya objek pembangunan.
Pemberdayaan diharapkan mampu membawa perubahan. Dari suasana miskin ke kondisi sejahtera. Dari keadaan sengsara kenyataan hidup yang makmur. Pemberdayaan pun diharapkan mampu membawa bangsa ini khususnya petani ke taraf hidup yang lebih sejahtera. Mengingat jumlah peran strategis dan perlu terus dikembangkan sesuai kebutuhan petani di lapangan.
Petani yang sejahtera, betul-betul sebuah kondisi yang kita impikan. Sebab, pada suasana sejahtera itulah sesungguhnya persoalan kehidupan lahir batin petani akan terselesaikan. Petani tentu tidak akan dijadikan korban kebijaksanaan. Petani tidak akan termajinalkan oleh kepentingan kekuasaan. Petani juga tidak akan dijadikan alat politik. Berdasarkan uraian tersebut hal yang perlu untuk ditelaah lebih lanjut yakni mengenai peran penyuluhan dalam pembangunan pertanian dalam rangka meningkatkan taraf hidup.
Perumusan masalah
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Pembangunan ekonomi nasional masih berbasis pertanian secara luas. Untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan handal dengan ciri mandiri, professional, berjiwa global, sehingga petani dan pelaku usaha pertanian lain pun akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing cukup tani.
Berangkat dari persoalan tersebut timbulah pertanyaan model dan strategi pemberdayaan/penyuluhan yang seperti apa yang cocok untuk diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan petani kita?
Sebagai alat bantu dalam berkomunikasi dengan petani, penyuluhan pertanian memang cukup efektif. Justru yang menjadi pertanyaan kita selanjutnya adalah apakah penyuluhan pertanian pun akan mampu mengatasi dilemma pembangunan pertanian negeri ini? Sejauh manakah peran penyuluh selaku pekerja pengembangn masyarakat? Bagaimana hubungan penyuluhan dengan pembangunan pertanian.
Tujuan
Tujuan dari dibuatnya tulisan ini adalah untuk mengetahui model dan strategi pemberdayaan/penyuluhan yang seperti apa yang cocok untuk diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan petani kita. Mengetahui peranan penyuluhan dalam pembangunan pertanian, peran penyuluh sebagai pekerja dalam mengembangkan masyarakat dan mengetahui hubungan penyuluhan dengan pertanian.
Manfaat
Dapat memberikan informasi tentang model dan strategi pemberdayaan/penyuluhan yang seperti apa yang cocok untuk diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan petani kita. Mengetahui peranan penyuluhan dalam pembangunan pertanian, peran penyuluh sebagai pekerja dalam mengembangkan masyarakat dan mengetahui hubungan penyuluhan dengan pertanian.
Selain itu diharapkan mampu menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan di bidang penyuluhan pertanian dan peningkatan profesionalitas pelaksanaan tugas dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada publik.
Bab II
PEMBAHASAN
Model dan Strategi Penyuluhan yang Cocok Untuk Diterapkan dan Dilaksanakan Dalam Kehidupan Petani Indonesia
Kaitan antara kemiskinan dan petani terlihat cukup erat. Di negeri ini suasana hidup miskin memang masih terlihat melekat kuat dalam citra diri petani. Petani bukan saja terjerat oleh kemiskinan yang bersifat alamiah, namun jika dilihat dari penguasaan terhadap sumber daya yang ada, mereka pun tetap terjebak dalam kondisi kemiskinan struktural.
Akhir-akhir ini sering terdengar bahwa Pemerintah sedang ramai membahas rencana Undang Undang Sistem Penyuluhan Pertanian. Sistem penyuluhan pertanian memang penting untuk untuk dikemas dalam suatu Undang Undang. Pertama, karena penyuluhan pertanian adalah proses sebuah pemberdayaan dan pemartabatan petani, dimana di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan yang sarat dengan pesan moral. Kedua, karena penyuluhan pertanian yang selama ini kita lakukan, memang terbukti mampu menghantarkan petani, bahkan bangsa Indonesia secara keseluruhan menjadi lebih terhormat.
Mengingat bahwa penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan non formal dan bahwa pendidikan merupakan proses yang diharapkan membawa kepada perubahan perilaku yang diinginkan, karenanya diperlukan beragam cara untuk menciptakan situasi belajar yang baik. Cara-cara menciptakan situasi belajar tersebut secara populer disebut dengan metode penyuluhan. Metode-metode penyuluhan ini merupakan pendekatan dasar untuk melakukan pendekatan, mendorong dan mempengaruhi anggota masyarakat petani untuk belajar (Leagans 1960; Dahama dan Bhatnagar 1980)
Addison H. Mounder (1972) mengartikan penyuluhan pertanian sebagai sistem pelayanan yang membantu masyarakat melalui proses pendidikan dalam pelaksanaan teknik dan metode berusaha tani untuk meningkatkan produksi agar lebih berhasilguna dalam upaya meningkatkan pendapatan.
Pemberdayaan masyarakat sebenarnya sangat erat hubungannya dengan empowerwnent[1]. Pendekatan pemberdayaan masyarakat titik beratnya adalah penekanan pada pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang demikian diharapkan dapat memberi peranan kepada individu, bukan sebagai objek, tetapi justru sebagai subjek pelaku pembangunan yang ikut menentukan masa depan dan kehidupan masyarakat secara umum.
Terdapat tiga metode-metode penyuluhan dari aspek jumlah sasaran dan indera sasaran yang digunakan untuk menerima pesan komunikasi, yaitu pendekatan perseorangan, pendekatan kelompok, dan pendekatan massa. Untuk Indonesia secara umum dapat diketahui bahwa metode penyuluhan yang dianggap tepat untuk kondisi Indonesia adalah pendekatan pasrtisipatif. Pendekatan partipatif ini merupakan gabungan anatara ketiga metode penyuluhan diatas, yaitu metode penyuluhan dengan pendekatan individu, pendekatan kelompok, dan pendekatan media massa.
Penyuluhan partisipatif diselenggarakan berdasarkan atas prinsip menolong diri sendiri, partisipasi, kemitrasejajaran, demokratis, keterbukaan, desentralisasi, kemandirian/keswadayaan, akuntabilitas, menemukan sendiri dan spesifik lokasi, membangun pengetahuan, dan kerjasama dan koordinasi (Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Departemen Pertanian, 2001).
Strategi penyuluhan pertanian partisipatif ditempuh melalui beberapa langkah yaitu membangun kemitraan diantara seluruh stakeholder (petani, pemerintah swasta, LSM), mengembangkan lembaga penyuluhan pertanian menjadi organisasi pembelajaran, mengembangkan pendekatan kesisteman yang menyeluruh, membangun penyuluh pertanian yang mengacu kepada kebutuhan petani, menjadikan petani sebagai aktor atau pelaku pembangunan pertanian, dan menciptakan struktur penyuluhan pertanian yang debirokratisasi[2] (Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Departemen Pertanian, 2001).
Selain itu juga terdapat beberapa metode penyuluhan pertanian yang penting seperti kunjungan rumah dan usaha tani, kunjungan kantor. Kunjungan tersebut dapat mempercepat proses adopsi. Disamping itu kegiatan surat menyurat dan magang juga merupakan metode penyuluhan yang penting. Surat menyurat sangat berguna untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai tindak lanjut dari metode kunjungan. Magang sangat bermanfaat untuk meningkatkan partisipasi para petani dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan. Terdapat cara unik lainnya yang dapat membantu proses penyuluhan yaitu dengan diadakanya perlombaan. Perlombaan merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan persaingan sehat diantara para petani dalam mengejar suatau prestasi yang diinginkan. Kegiatan menumbuhkan persaingan yang sehat ini diperlukan sebagai salah satu usaha untuk mendorong petani agar mau dan mampu meningkatkan usahatani dan kesejahteraan keluarganya. Kursus tani, temu wicara, temu karya, temu usaha, temu lapang, demonstrasi, mimbar sarasehan[3], widyawisata[4], pameran, kampanye, merupakan beberapa meotode penyuluhan penting lainnya.
BAB III
PERAN PENYULUH SELAKU PEKERJA PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, pandangan, perhatian dan pemeliharaan terhadap para petani di pedesaan sudah semestinya diperhatikan. Kenyataannya kehidupan para petani di pedesaan tingkat kesejahteraannya masih rendah. Mereka buta akan pendidikan, teknologi, sehingga produksi yang mereka lakukan kurang maksimal. Petani di desa sangat menginginkan perubahan. Para petani di desa tidak dapat melakukan perubahan karena terbentur pada keadaan mereka sendiri, mereka kurang menguasai ilmu-ilmu yang dapat memajukan hasil tani mereka.
Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, pemerintah sangat memperhatikan pendidikan bagi mereka. Pendidikan yang cocok bagi mereka adalah pendidikan non formal yang praktis, mudah diterapkan dalam usaha-usaha produksi produk pertanian. Untuk menumbuhkan kemandirian dan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mereka yang selama ini kurang berdaya diperlukan adanya seorang pekerja masyarakat. Seorang pekerja masyarakat ini bisa disebut juga sebagai penyuluh.
Peranan penyuluhan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu: 1) menyadarkan masyarakat atas peluang yang ada untuk merencanakan hingga menikmati hasil pembangunan, 2) memberikan kemampuan masyarakat untuk menentukan program pembangunan, 3) memberi kemampuan masyarakat dalam mengontrol masa depannya sendiri, dan 4) memberi kemampuan dalam menguasai lingkungan sosialnya.[5]
Menurut Tonny (2003), peran seorang pekerja pengembangan masyarakat dapat dikategorikan ke dalam empat peran, yaitu : (1) peran fasilitator (Facilitative Roles), (2) peran pendidik (Educational Roles), (3) peran utusan atau wakil (Representasional Roles), (4) peran teknikal (Technical Roles).
Peranan fasilitator yang dilakukan oleh pekerja pengembangan masyarakat antara lain sebagai orang yang mampu membantu masyarakat agar masyarakat mau berpartisipasi dalam kegiatan bertani, oarang yang mampu mendengar dan memahami aspirasi masyarakat, mampu memberikan dukungan, mampu memberikan fasilitas kepada masyarakat.
Seorang penyuluh juga harus mampu dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat tani. Memberikan proses belajar yang terus menerus agar menumbuhkan kesadara. Penyuluh juga memberikan informasi, dan memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sebagai seorang yang bertugas untuk mengembangkan masyarakat, penyuluhan berperan sebagai utusan atau wakil yang berkaitan dengan interaksi pekerja pengembangan masyarakat melalui penggunaan media, hubungan masyarakat, jaringan antara pekerja pengembangan masyarakat dan pekerja yang relevan, dan berbagi pengalaman dan pengetahuan baik secara formal maupun informal antara pekerja pengembangan masyarakat dan antara masyarakat.
Fungsi penyuluhan lainnya adalah menjembatani kesenjangan antara praktek yang biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang menjadi kebutuhan para petani tersebut. Fungsi penyuluhan dapat dianggap sebagai penyampai dan penyesuaian program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh petani, sehingga program-program masyarakat petani yang disusun dengan itikad baik akan berhasil dan mendapat partisipasi masyarakat
Fungsi penyuluhan yang terakhir adalah fungsi pemberian pendidikan dan bimbingan yang berkelanjutan, yang artinya penyuluhan tidak akan berhenti begitu saja ketika mengetahui bahwa petani di tempat mereka berikan pendidikan, ternyata telah dapat melakukan perubahan. Namun, penyuluh tetap membantu mereka ke arh yang lebih baik lagi.
BAB IV
HUBUNGAN PENYULUHAN DENGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
Meningkatkan produksi pertanian bukanlah suatu hal yang mudah untuk diwujudkan. Pembangunan pertanian sangat erat hubungannya dengan bagaimana efektifnya orang bekerja sama, dengan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang tersedia. Kita cederung berpikir bahwa pembangunan pertanian sebagai suatu yang berharga hanya karena pembangunan itu menyediakan lebih banyak hasil. Dalam kenyataannya terdapat sutu hasil tambahan bahkan merupakan hasil yang lebih penting yaitu: pembangunan pertanian mengubah orang-orang yang bekerja di dalamnya.
Supaya pembangunan pertanian itu terlaksana, pengetauan dan keterampilan para petani haruslah terus meningkat dan berubah. Para petani terus menerus menerima metode baru dari para penyuluh, sehingga cara berpikir mereka pun berubah. Petani mengembangkan suatusikap baru terhadap pertanian, alam sekitar, dan terhadap diri mereka sendiri.
Pembangunan pertanian adalah suatu upaya yang merubah proses peningkatan produksi pertanian, perilaku petani, corak masing-masing usaha tani, atau mengubah perbandingan antara biaya dan nilai hasil bagi tiap perusahaan pertanian. Secara lebih komprehensif, pembangunan pertanian diartikan sebagai suatu proses peningkatan produktivitas sistem pertanian yang dilakukan oleh berbagai pihak, seperti pemerintah dan pemangku kepentingan, dengan cara memanfaatkan beragam sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, modal, sumber daya manusia dan kelembagaan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat pertanian.[6]
Langkah pertama untuk menuju pembangunan pertanian adalah mendapatan pengertian yang jelas dan lengkap tentang pengertian pertanian. Pertanian adalah sejenis proses produksi yang khas dan didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Para petani mengatur dan menggiatkan pertumbuhan tanaman dan hewan itu di dalam usahatani. Kegiatan-kegiatan produksi di dalam setiap usahatani merupakan suatu kegitan usaha, dimana biaya dan penerimaan adalah penting.[7]
Paradigma pembangunan pertanian baru yang dapat mencapai tujuan tersebut adalah sebuah paradigma pembangunan pertanian yang melihat bahwa pembangunan sutu negara adalah pembangunan yang mencerminkan kesejahteraan dari mayoritas penduduk negara itu. Untuk memperoleh kesejahteraan, dibutuhkan orang-orang yang berdedikasi tinggi untuk mengembangnkan masyarakat. Orang-orang tersebut memberikan pendidikan dan informasi, yang dikenal dengan penyuluh. Peran penyuluh dalam membangun pertanian adalah sebagai pengisi kehampaan pedesaan, penyebar haisl-hasil penelitian, pelatihan pengambilan keputusan, rekan pemberi semangat, pendorong peningkatan produksi sesuatu komunitas, pelayanan pemerintah.
Sebagai pengisi kehampaan pedesaan, penyuluh berperan untuk membantu masyarakat desa dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang belum terlakasana, untuk meningkatkan produktivitas. Penyuluh juga menyebarkan hasil-hasil penelitian, penyuluh berperan untuk memberikan akses kepada petani input produksi dan selalu merespon terhadap perubahan yang terjadi di sekitar. Perumusan lain dari tujuan penyuluhan pertanian adalah untuk membantu petani agar dapat meningkatkan keterampilannya dalam mengambi kepuutusan tentang produksi, pemasaran, dan investasinya dalam usahataninya.
Petani membutuhkan suatu dorongan semangat. Mereka membutuhkan rekan yang akan menyemangati dan mendampingi mereka untuk percobaan dalam menerapkan teknologi naru dan memfasilitasi mereka untuk berhasil di dalam percobaan tersebut. Setelah mendapatkan dorongan dari penyuluh, petani bersemangat untuk meningkatkan produksinya, dengan kata lain penyuluh juga berperan dalam meningkatkan produksi usahatani. Penyuluh juga bekerja dalam sensus penduduk, dan juga dalam Kopersi Unit Desa, sehingga dapat dikatakan bahwa penyuluh juga sbekerja sebagai pelayan pemerintah.
BAB V
KESIMPULAN
Penyuluhan sangat berperan penting dalam kehidupan pertanian di Indonesia. Dengan adanya penyuluhan masyarakat tani mengetahui segala bentuk teknologi ataupun informasi terbaru untuk meningkatkan produksi uasahatani mereka. Melalui berbagai macam model penyuluhan, ternyata model penyuluhan partisipatiflah yang dilihat tepat untuk kondisi Indonesia saat ini.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, sudah selayaknya kita menyadari bahwa pertanian adalah dasar dari pembangunan pertanian kita. Terdapat beberapa pokok yang harus diperhatikan dalam paradigma baru pembangunan pertanian negara yang sedang berkembang. Pertama kita dapat menciptakan kebijaksanaan pertanian yang menjamin agar para petani memperoleh hak mereka. Kedua dapat menjamin adanya suatu sistem ketahanan pangan bagi negara-negara yang sedang berkembang. Ketiga dapat melindungi dan memanfaatkan kekayaan alam yang berupa plasma nutfah yang dimiliki oleh negara-negara yang sedang berkembang. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penyuluhan pertanian berperan sebagai ujung tombak menuju pertanian tangguh.
Keterkaitan Penyuluhan dengan Pertanian
Kaitan antara kemiskinan dan petani terlihat cukup erat. Di negeri ini suasana hidup miskin memang masih terlihat melekat kuat dalam citra diri petani. Petani bukan saja terjerat oleh kemiskinan yang bersifat alamiah, namun jika dilihat dari penguasaan terhadap sumber daya yang ada, mereka pun tetap terjebak dalam kondisi kemiskinan struktural.
Akhir-akhir ini sering terdengar bahwa Pemerintah sedang ramai membahas rencana Undang Undang Sistem Penyuluhan Pertanian. Sistem penyuluhan pertanian memang penting untuk untuk dikemas dalam suatu Undang Undang. Pertama, karena penyuluhan pertanian adalah proses sebuah pemberdayaan dan pemartabatan petani, dimana di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan yang sarat dengan pesan moral. Kedua, karena penyuluhan pertanian yang selama ini kita lakukan, memang terbukti mampu menghantarkan petani, bahkan bangsa Indonesia secara keseluruhan menjadi lebih terhormat.
Mengingat bahwa penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan non formal dan bahwa pendidikan merupakan proses yang diharapkan membawa kepada perubahan perilaku yang diinginkan, karenanya diperlukan beragam cara untuk menciptakan situasi belajar yang baik. Cara-cara menciptakan situasi belajar tersebut secara populer disebut dengan metode penyuluhan. Metode-metode penyuluhan ini merupakan pendekatan dasar untuk melakukan pendekatan, mendorong dan mempengaruhi anggota masyarakat petani untuk belajar (Leagans 1960; Dahama dan Bhatnagar 1980)
Pemberdayaan masyarakat sebenarnya sangat erat hubungannya dengan empowerwnent. Pendekatan pemberdayaan masyarakat titik beratnya adalah penekanan pada pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang demikian diharapkan dapat memberi peranan kepada individu, bukan sebagai objek, tetapi justru sebagai subjek pelaku pembangunan yang ikut menentukan masa depan dan kehidupan masyarakat secara umum.
Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, pandangan, perhatian dan pemeliharaan terhadap para petani di pedesaan sudah semestinya diperhatikan. Kenyataannya kehidupan para petani di pedesaan tingkat kesejahteraannya masih rendah. Mereka buta akan pendidikan, teknologi, sehingga produksi yang mereka lakukan kurang maksimal. Petani di desa sangat menginginkan perubahan. Para petani di desa tidak dapat melakukan perubahan karena terbentur pada keadaan mereka sendiri, mereka kurang menguasai ilmu-ilmu yang dapat memajukan hasil tani mereka. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan Entang Sastraatmadja, (1993: 6), bahwa melalui kegiatan penyuluhan pertanian maka diharapkan dapat dihilangkan terjadinya kelaparan dan kemiskinan di Indonesia.
Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, pemerintah sangat memperhatikan pendidikan bagi mereka. Pendidikan yang cocok bagi mereka adalah pendidikan non formal yang praktis, mudah diterapkan dalam usaha-usaha produksi produk pertanian. Untuk menumbuhkan kemandirian dan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mereka yang selama ini kurang berdaya diperlukan adanya seorang pekerja masyarakat. Seorang pekerja masyarakat ini bisa disebut juga sebagai penyuluh.
Peranan penyuluhan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu: 1) menyadarkan masyarakat atas peluang yang ada untuk merencanakan hingga menikmati hasil pembangunan, 2) memberikan kemampuan masyarakat untuk menentukan program pembangunan, 3) memberi kemampuan masyarakat dalam mengontrol masa depannya sendiri, dan 4) memberi kemampuan dalam menguasai lingkungan sosialnya.
Menurut Tonny (2003), peran seorang pekerja pengembangan masyarakat dapat dikategorikan ke dalam empat peran, yaitu : (1) peran fasilitator (Facilitative Roles), (2) peran pendidik (Educational Roles), (3) peran utusan atau wakil (Representasional Roles), (4) peran teknikal (Technical Roles). Peranan fasilitator yang dilakukan oleh pekerja pengembangan masyarakat antara lain sebagai orang yang mampu membantu masyarakat agar masyarakat mau berpartisipasi dalam kegiatan bertani, orang yang mampu mendengar dan memahami aspirasi masyarakat, mampu memberikan dukungan, mampu memberikan fasilitas kepada masyarakat.
Seorang penyuluh juga harus mampu dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat tani. Memberikan proses belajar yang terus menerus agar menumbuhkan kesadara. Penyuluh juga memberikan informasi, dan memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Funfsi lain adalah untuk mengembangkan masyarakat, penyuluhan berperan sebagai utusan atau wakil yang berkaitan dengan interaksi pekerja pengembangan masyarakat melalui penggunaan media, hubungan masyarakat, jaringan antara pekerja pengembangan masyarakat dan pekerja yang relevan, dan berbagi pengalaman dan pengetahuan baik secara formal maupun informal antara pekerja pengembangan masyarakat dan antara masyarakat.
Fungsi penyuluhan lainnya adalah menjembatani kesenjangan antara praktek yang biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang menjadi kebutuhan para petani tersebut. Fungsi penyuluhan dapat dianggap sebagai penyampai dan penyesuaian program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh petani, sehingga program-program masyarakat petani yang disusun dengan itikad baik akan berhasil dan mendapat partisipasi masyarakat
Fungsi penyuluhan yang terakhir adalah fungsi pemberian pendidikan dan bimbingan yang berkelanjutan, yang artinya penyuluhan tidak akan berhenti begitu saja ketika mengetahui bahwa petani di tempat mereka berikan pendidikan, ternyata telah dapat melakukan perubahan. Namun, penyuluh tetap membantu mereka ke arah yang lebih baik l
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap alat di laboratorium mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu. Semakin lengkap alat-alat praktikum dalam sebuah laboratorium , maka semakin mudah kita meneliti dan mengamati objek observasi.
Pengenalan alat dalam praktikum sangat berpengaruh terhadap kemampuan praktikan. Seorang praktikan akan kesulitan untuk memahami setiap kegiatan praktikum kalau belum mengenal alat-alat praktikum itu sendiri.
Oleh karena itu, dalam laporan praktikum ini praktikan ingin memperkenalkan setiap alat yang digunakan dalam pengukuran lama penyinaran matahari, suhu udara dan suhu tanah.
Dalam laporan ini tidak hanya sebatas memperkenalkan alat-alat praktikum saja akan tetapi membahas secara rinci tentang alat-alat tersebut beserta fungsinya yang tidak lain tujuannya adalah untuk mempermudah praktikan dalam penelitiannya.
Praktikan diharapkan untuk memahami kegunaan dari alat-alat praktikum tersebut guna melanjutkan penelitiannya ke observasi yang lebih rumit di mata kulyah agroklimatologi ini.
Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah untuk mengenal alat-alat pengikuran lama penyinaran sinar matahari, suhu udara,m suhu tanah dan memahami cara kerjanya masing-masing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumf dalam periode sate hari, diukur dalam jam. Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumf terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari. (Anonirn,2007 )
Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit.
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan temp[at gilaksanakannya beberapa aktifitas (sunaryo 1998:32). Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi.
Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kaar legas tanah
Salah satu fungsi tanah yang terpenting adalah tempat tumbuhnya tanaman. Akar tanaman dalam tanah menyerap kebutuhan utama tumbuhan yaitu air, nitrisi dan oksigen.
Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum agroklimatologi ini dilaksanakan pada tanggal 04 April 2008 di D3 Pertanian Universitas mataram.
Alat dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan praktikum yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
Alat pengukur lama penyinaran surya tipe Jordan
Kertas pias
Termometer bola basah dan kering
Termometer ruangan
Termometer tanah selubung logam.
Prosedur Kerja
Ada tiga prosedur yang kita gunakan dalam praktikum agroklimatologi ini antara lain :
Mendengarkan Penjelasan
Setiap hal yang dijelaskan oleh coordinator asistensi diperhatikan dengan seksama oleh praktikan sehingga dapat dipahami dengan sungguh-sungguh.
Mengamati Alat
Semua alat praktikum yang diperlihatkan oleh coordinator asistensi diamati dan didiskusikan sehingga praktikan mampu menjelaskan bagian-bagian dari alat-alat praktikum tersebut.
Menggambar Alat
Alat-alat praktikum yang telah diamati kemudian didokumentasikan dengan menggambar setiap alat praktikum tersebut.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
1. Termometer Ruangan
2. Alat pengukur penyinaran tipe jordan
3. Termometer bola basah dan kering
4. Termometer tanah selubung logam
5. Kertas pias tipe jirdan
Bagian-bagian Alat
Termometer Ruangan
1.1 skala
1.2 air raksa
Alat pengukur lama penyinaran tipe Jordan, bagian-bagiannya antara lain :
Bagian-bagiannya yaitu:
1. Tutup Silinder Jordan
Berfungsi untuk membuka dan menutup tabung silinder sehingga sapat mengganti kertas grafik atau pias yang ada di dalam silinder.
2. Celah sinar
Fungsinya sebagai tempat masuknya sinar matahari yang akan membakar kertas pias sehingga dapat di ukur lamanya penyinaran. Celah sinar ini berjumlah 2 buah.
3. Silinder Jordan
Silinder Jordan ini berfungsi sebagai tempat meletakkan kertas pias dan juga sebagai penangkap sinar.
4. Dasar alat
Fungsi dasar alat ini yaitu agar alat ini bisa duduk pada tempat dimana diletakkan.
5. Pengukur Inklinasi
Bagian ini berfungsi sebagai pengatur dan penunjuk arah sinar matahari yang datang sehingga matahari dapat masuk dalam silinder melalui celah sinar.
6. Lubang sekrup penguat
Termometer bola basah dan kering
Bagian-bagian dari termometer ini yaitu:
1. Termometer
Bagian dari termometer itu sendiri yang merupakan tempat skala
2. Kain muslim
Kain muslim ini merupakan bagian dari termometer bola basah yang berfungsi sebagai penyalur air dari aquades sehingga tetap lembab.
3. Bagian yang berisi aquades
Bagian berfungsi sebagai tempat air murni yang dipakai sebagai pelumas.
4. Tiang statis
Tiang ini diperlukan sebagai penyangga agar kedua termometer tersebut dapat di letakkan.
Termometer tanah selubung logam
Bagian-bagiannya adalah:
1. Tutup selubung
Fungsi dari bagian ini adalah untuk membuka dan menutup selubung jika termometer akan di lepas dan juga sebagai tempat memegang.
2. Selubung termometer
Selubung ini merupakan penutup termometer dan juga untuk melindungi termometer dari pengaruh suhu yang lain akibat air, dan lain-lain dan juga menghindari termometer rusak.
3. Lubang hawa
fungsinya adalah sebagai tempat jalan masuknya hawa atau suhu tanah.
4. Ujung selubung
5. Kertas pias tipe Jordan
1.1 skala
1.2 warna biru dongker (biru tua)
Fungsi dan Cara Pemasangan
Termometer Ruangan
Fungsinyqa adalah untuk mendeteksi suhu. Thermometer ini mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana karena disamping ukurannya kecil, thermometer ini bisa ditaruh dimanapun. Thermometer model ini tidak perlu dibongkar pasang sebab telah didesign sedemikian rupa sehingga penggunaan tingaal menaruhnya dimana mereka suka.
2 Tipe Jordan
Fungsinya untuk mengukur penyinaran matahari
Cara pemasangan :
a. dicari tempat yang terbuka (memperoleh penyinaran) matahari secara sempurna sepanjang hari
b. dipasang alat ditempat yang cukup tinggi seperti atap rumah (bangunan) tiang tembok
c. diletakkan dasar alat dengan posisi mendatar
d. diatur kedudukan alat sedemikian rupa, agar sumbu tengah silinder Jordan sejajar dengan bidang tengah bumi dan tutup silinder harus menghadap kearah bidang ekuator
e. diatur sudut silinder Jordan sesuai sudut inklinasi
f. dibuka silinder jordan dan bersihkan agar dinding silinder bagian dalam tetap kering
g. dipasangkan ker4tas pias melingkar dalam silinder Jordan dengan posisi bagian yang berwarna biru disebelah dalam serta lubang kertas pias tepat pada kedua celah silinder Jordan
h. dipasang tutup silinder dengan menekan bagian tutup sedemikian rupa agar terpasang kuat.
i. Diganti kertas pias setelah matahari terbenam guna pengamatan berikutnya.
j. Ditentukan lama penyinaran matahari yang terukur dengan cara menghitung bagian skala pada kertas pias yang terbakar (jarak kertas pias bernilai 1 jam penyinaran, sedang jarak antar kedua garis = 10m)
3 Termometer bola basah dan kering
Adapun fungsi dari thermometer ini adalah untuk mengetahui suhu udara.
Cara pemasangan antara lain :
a. sangkar dipasang dengan pintu mengarah ke utara-selatan. Di belahan bumi utara dan bagian tempat bi belahan bumi selatan pintu mengarah ke selatan. Maksud pintu tersebut akan berlaku pada tanggal-tanggal sbb: pintu utara untuk 23 september-21 maret sedangkan pintu selatan untuk 21 maret- 23 september
b. thermometer dipasang dengan posisi tertentu sesuai dengan jenisnya
c. pengindraan berupa bejana harus terletak pada lingkungan terwakili yang hendak diketahui suhunya
d. pembacaan dilakukan dengan cepat dan badan pengamat jaringan dekat pengindra
e. waktu membaca skala, mata harus setinggi permukaan cairan pada pipa kapiler supaya tidak terjadi kesalahan paralaks.
4 Termometer tanah selubung logam
Fungsinya adalah untuk mengetahui suhu tanah.
Cara pemasangannya adalah sebagai berikut :
a. Masukkan selubung thermometer ke dalam tanah secara cacak sampai pada kedaloaman 5, 10 atau 20 cm.
b. Buka tutup selubung thermometer, kemudian masukkan thermometer kedalam selubung tersebut secara perlahan-lahan
c. Seterlah bagian pengindrs dari thermometer menyentuh bagian bawah selubung, aturlah posisi thermometer sedemikian rupa sehingga sekalaa thermometer berada pada celah selubung untuk memudahkan pembacaana.
d. Pasanglah tutup selubung dan biarkan alata selama 1 jam untuk mengukur suhu tanah dengan kedalaman 5,10cm, 2,5 jam untuk kedalaman 10-15cm dan 4,75 jam untuk kedalaman 15-30 cm.
5 Kertas pias
Berfungsi sebagai barometer terhadap penyinaran matahari sehingga dapat diketahui sehingga dapat diketahui seberapa besar penyinarannya.
Cara pemasangannya telah dijelaskan di tipe Jordan.
BAB V
PEMBAHASAN
Alat-alat praktikum untuk mengetahui lama penyinaran matahari , suhu udara dan suhu tanah sangat penting untuk diobservasi oleh para praktikan. Pengetahuan awal dalam pembelajaran agroklimatologi ini berpontensi memberikan pemaham terhadap praktikan tentang betapa pentingnya ilmu agroklimatologi tersebut.
Defenisi umum untuk agroklimatologi adalah merupakan ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk atau prilaku cuaca dan unsure-unsur atmosfir dalam jangka pendek dan jangka panjang ( I Nyoman soemeiaboedhy dkk,2007:1). Jadi, ilmu agroklimatologi ini mengajarkan kepada praktikan untuk mengetahui seluk beluk atau prilaku cuaca supaya dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang pertanian.
Sesuai dengan bahasasn laporan diatas mka kita akan mengulas sedikit tentang penyinaran matahari, suhu udara dan suhu tanah.
A. Penyinaran Matahari
Bagian dalam matahari mempunyai suhu satuan derajat Kelvin, dengan suhu permukaan 6000 K. Dengan suhu tersebut, radiasi yang dipancarkan berupa gelombang elektromagnetik sebesar 37,5 juta watt/m2 permukaan matahari ( I Nyoman soemeiaboedhy dkk,2007:29). Demikian suhu yang dipanaskan ke permukaan bumi ini mengakibatkan temperature panas di bumi semakin bertambah dan bervariasi hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun.
Jumlah radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi sngat bervariasi, tergantung pada tempat dan waktu. Factor tempat yang menentukan adalah letak lintang dan keadaan atmosfir terutama adalah keadaan awan. Sedangkan factor secara mikro yang menentukan adalah perbedaan radiasi yang terjadi dalam sehari maupun musiman.
Penyinaran matahari ini kemudian diukur dengan menggunakan alat pengukur penyinaran tipe Jordan untuk mengetahui berapa besar penyinaran dalam satu hari. Setelah diketahui berapa besar penyinaran tersebut kemudian peneliti bias menyimpulkan pemanasan dalam satu hari.
B. Suhu Udara
Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa.
Shu udara merupakan keadaan panasnya udara tersebut dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengukur suhu udara dalam suatu waktu diperlukan alat yang bernama termometer bola basah dan kering. Thermometer ini akan menyajikan tingkat suhu dalam suatu waktu tersebut sehingga peneliti bisa mengetahui tingkat suhu itu.
C. Suhu Tanah
Suhu tanah dapat dideteksi dengan alat yang disebut thermometer tanah. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara atau selatan dan tinggi dari permukaan laut.
Pengukuran suhu tanah umumnya dilakuan pada kedalaman 5 cm, 10 cm,50 cm. bagi Indonesia, pemanasan dan pendinginan tiap hari silih berganti khususnya pada bulan maret-april dan September-oktober pemanasannya lebih banyak daripada bulan lain. Thermometer yang digunakan dalam praktikum yang telah dilakukan praktikan adalah thermometer selubung logam. Thermometer lain yang bisa digunakan adalah thermometer selubung kayu dan thermometer tanah bengkok.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum ini kita akan mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum agroklimatologi.
Praktikan bisa membedakan alat-alat yang dipakai dalam setiap percobaan sehingga memudahkan analisis tentang hal yang sedang diamati.
Dalam mengamati suhu udara dan tanah. Thermometer merupakan alat yang sangat dibutuhkan dalam penelitian tersebut karena thermometer adalah alat terpenting untuk mengukur suhu.
SARAN
Dalam melakukan praktikum, praktikan diharapkan untuk selalu mendokumentasikan alaat-alat praktikum baik dengan memfoto atau menggambar alat-alat tersebut.
Diharapkan untuk dimaklumi oleh coordinator asistensi apabila praktikan masih kurang paham maka harus dijelaskan lagi
TRANSPIRASI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu factor penentu bagi berlangsungnya kehidupan tumbuhan. Banyaknya air yang ada didalam tubuh tumbuhan selalu mengalami fluktuasi tergantung pada kecepatan proses masuknya air ke dalam tubuh tumbuhan, kecepatan proses penggunaan air oleh tumbuhan, dan kecepatan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan. Hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan uap atau gas. Proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berbentuk uap atau gas ke udara di sekitar tubuh tumbuhan dinamakan transpirasi. Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah, dan bahkan akar.
Cepat lambatnya proses transpirasi ditentukan oleh faktor-faktor yang mampu merubah wujud air sebagai cairan ke wujud air sebagai uap atau gas dan faktor-faktor yang mampu menyebabkan pergerakan uap atau gas. Faktor-faktor tersebut meliputi suhu, cahaya, kelembaban udara, dan angina. Di samping itu luas permukaan jaringan epidermis atau luka tempat proses transpirasi berlangsung juga ikut berperan.
Pada kesempatan ini akan dicoba ditunjukkan pengaruh dari suhu terhadap kecepatan proses transpirasi.
B. Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan transpirasi.
II. BAHAN DAN ALAT
A. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:
1. Caisim
2. Bawang daun
3. Label
B. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah;
1. Pisau
2. Timbangan
3. Termometer
III. PROSEDUR KERJA
Cara kerja praktikum kali ini adalah:
1. Dua Caisim dan dua bawang daun yang masih segar disiapkan.
2. Bagian bawah sayuran dipotong.
3. Caisim dan bawang daun dipisahkan untuk disimpan pada ruangan dan kulkas.
4. Masing-masing caisim dan bawang daun ditimbang.
5. Masing-masing kelompok yang telah ditimbang diberi label.
6. bagi kedua kelompok dilakukan penimbangan ulang setelah 1, 2, 3, 4, dan 5 hari disimpan. Sebelum ditimbang label lebih dahulu. Label dipasang kembali setelah penimbangan selesai.
IV. HASIL PENGAMATAN
Tabel pengamatan pengaruh suhu terhadap berat air yang hilang
Hari ke- BeratBawang daun Berat caisim Berat air yang hilang pada
Bawang daun Caisim
Berat diruang (gr) Berat dikulkas (gr) Berat diruang (gr) Berat dikulkas (gr) Berat diruang (gr) Berat dikulkas (gr) Berat diruang (gr) Berat dikulkas (gr)
1. 150 90 300 140 30 10 25 15
2. 120 80 225 125 10 10 25 15
3. 110 70 250 110 10 0 30 0
4. 100 70 220 110 10 5 20 10
5. 90 65 200 100
V. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini yaitu mempelajari tentang transpirasi pada suhu ruang dan di dalam kulkas. Praktikum tersebut menggunakan bahan bawang daun dan caisim. Pada bawang daun beratnya saat hari pertama yang berada dalam ruang yaitu 150 gram dan dikulkas 90 gram. Pada hari kedua berat daun bawan yang berada dalam ruang turun sebesar 30 gram, didalam kulkas turun sebesar 10 gram. Pada hari ke tiga daun bawang yangada di ruang beratnya turun sebesar 10 gram, di dalam kulkas turun sebesar 10 gram. Hari ke empat berat yang ada dalam ruangan turun sebesar 10 gram dan berat daun bawang yang ada di kulkas turun sebesar 0 gram. Hari kelima daun bawang yang ada di ruangan beratnya turun sebesar 10 gram dan daun bawang yang ada di kulkas beratnya turun sebesar 10 gram. Sehingga didapat berat akhir yang ada di ruangan yaitu 90 gram dan di dalam kulkas berat terakhirnya adalah 65 gram. Dari hasil data pengamatan praktikum dengan menggunakan bahan daun bawang di dapat hasil bahwa sayuran cenderung kehilangan air lebih cepat pada udara hangat dari pada udara dingin. Pada penyimpanan di ruangan didapat proses laju transpirasi yang konstan mulai dari hari ke 2 dan seterusnya. Tetapi, penyimpanan di dalam kulkas atau lemari pendingin belum menunjukkan gejala bahwa laju transpirasi akan konstan (laju transpirasi menurun dan naik lagi).
Kegiatan praktikum yang kedua yaitu mengunakan bahan sayuran caisim. Pada caisim beratnya saat hari pertama yang berada dalam ruang yaitu 300 gram dan dikulkas 190 gram. Pada hari kedua berat daun bawan yang berada dalam ruang turun sebesar 25 gram, didalam kulkas turun sebesar 15 gram. Pada hari ke tiga caisim yang ada di ruang beratnya turun sebesar 25 gram, di dalam kulkas turun sebesar 15 gram. Hari ke empat berat yang ada dalam ruangan turun sebesar 30 gram dan berat caisim yang ada di kulkas turun sebesar 0 gram. Hari kelima caisim yang ada di ruangan beratnya turun sebesar 20 gram dan caisim yang ada di kulkas beratnya turun sebesar 10 gram. Sehingga didapat berat akhir yang ada di ruangan yaitu 200 gram dan di dalam kulkas berat terakhirnya adalah 100 gram. Dari hasil data pengamatan praktikum dengan menggunakan bahan caisim di dapat hasil bahwa sayuran cenderung kehilangan air lebih cepat pada udara hangat dari pada udara dingin. Pada penyimpanan di ruangan didapat proses laju transpirasi yang selalu berubah-ubah. Penyimpanan di dalam kulkas atau lemari pendingin menunjukkan gejala bahwa laju transpirasi akan terus menurun.
Praktikum tersebut dapat memberi kesimpulan bahwa tumbuhan atau komoditas hortikultura cenderung kehilangan air lebih cepat pada udara hangat dari pada udara dingin. Dan pada hari yang sama penyimpanan dalam kulkas dapat menunjukkan gejala bahwa kegiatan transpirasi dapat dihambat yaitu dalam praktikum didapat nilai penurun laju 0 gram.
Pendinginan secara efektif memperlambat laju transpirasi, dengan demikian pematangan dan pengeluaran panas juga dihambat. Keuntungan yang diperoleh dari penyimpanan dalam lemari pendingin adalah dapat mempertahankana mutu komoditas yang mudah rusak terutama komoditas hortikultura.
Pengawetan juga mengurangi pembusukan. Dengan penempatan selama 24 jam pada suhu 1000 F dengan rh 95-100% dapat sepenuhnya meniadakan pertumbuhan jamur di permukaan dan mengurangi pengeringan bagian dalam jaringan, jika dibandingkan dengan cuplikan-cuplikan yang tidak mendapat perlakuan pengawetan pada penyimpanan dengan suhu sekitar. Ternyata pengawetan lebih efektif pada suhu sekitar dari pada dalam penyimpanan suhu dingin.
Proses penghilangan warna hijau untuk dapat dipasarkan dilaksanakan dalam ruang perlakuan khusus dengan suhu dan kelembaban terkendali yang diberi C2H4 kadar kira-kira. Pendinginan pendahuluan yang menggunakan udara yang dipaksakan mempunyai kelaikan komersial. Pendingin pendahuluan memaksa udara melewati rongga-rongga kosong antara buah-buahan.
Penanganan terhadap komoditi sayuran harus hati-hati karena komoditi tersebut masih merupakan benda hidup yang melakukan pernafasan. Komoditi sayuran mempunyai kadar air 70-95 %. Stomata yang banyak yang terdapat pada bagian-bagian tanaman dapat menyebabkan tanaman mudah layu. Kememaran pada sayuran akibat benturan akan menimbulkan perubahan-perubahan penampakan dan susunan kimianya, serta apabila mengalami luka akan mempercepat kebusukan.
Dalam pembungkusan plastik dapat pula timbul udara yang termodifikasi yang menguntungkan maupun yang merugikan. Udara yang telah mengalami perubahan itu menghambat pematangan dan memperpanjang umur komoditas jika komoditas tersebut akan di pasarkan. Kehilangan uap air yang disusul dengan mengeriputnya buah atau sayuran merupakan sebab kehilangan kesegaran komoditas tersebut. Hilangnya air dan uap air mempengaruhi penampakan dan tekstur buah atau sayuran tersebut.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi transpirasi adalah (Dwijoseputro, 1986):
1. Kelembaban
Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju neto dari air yang hilang, dengan demikian seandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan menurun dengan meningkatnya kelembaban udara.
Apabila stomata dalam keadaan terbuka maka kecepatan difusi dari uap air keluar tergantung pada besarnya perbedaan tekanan uap air yang ada di dalam rongga-rongga antar sel dengan tekanan uap air di atmosfer. Jika tekanan uap air di udara rendah, maka kecepatan difusi dari uap air di daun keluar akan bertambah besar begitu pula sebaliknya. Pada kelembaban udara relatif 50% perbedaan tekanan uap air didaun dan atmosfer 2 kali lebih besar dari kelembaban relatif 70% (Jayamiharja, 1977).
2. Suhu
Kenaikan suhu dari 180 sampai 200F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu udara, tetapi daun yang terkena sinar matahari mempunyai suhu 100 – 200F lebih tinggi dari pada suhu udara.
3. Cahaya
Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara yaitu:
a. Sehelai daun yang terkena sinar matahari langsung akan mengabsorbsi energi radiasi.
2. Cahaya tidak usah selalu berbentuk cahay langsung dapat pula mempengaruhi transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata, dengan mekanisme tertentu.
4. Angin
Angin cenderung untuik meningkatkan laju transpirasi, baik didalam naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi di bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cenderung menjadi lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air.
5. Kandungan air tanah
Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat. Hal ini cenderung untuk meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebih lanjut.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Praktikum tersebut dapat memberi kesimpulan bahwa tumbuhan atau komoditas hortikultura cenderung kehilangan air lebih cepat pada udara hangat dari pada udara dingin. Dan pada hari yang sama penyimpanan dalam kulkas dapat menunjukkan gejala bahwa kegiatan transpirasi dapat dihambat yaitu dalam praktikum didapat nilai penurun laju 0 gram.
2. Pendinginan secara efektif memperlambat laju transpirasi, dengan demikian pematangan dan pengeluaran panas juga dihambat. Keuntungan yang diperoleh dari penyimpanan dalam lemari pendingin adalah dapat mempertahankana mutu komoditas yang mudah rusak terutama komoditas hortikultura.
3. Penanganan terhadap komoditi sayuran harus hati-hati karena komoditi tersebut masih merupakan benda hidup yang melakukan pernafasan. Komoditi sayuran mempunyai kadar air 70-95 %. Stomata yang banyak yang terdapat pada bagian-bagian tanaman dapat menyebabkan tanaman mudah layu. Kememaran pada sayuran akibat benturan akan menimbulkan perubahan-perubahan penampakan dan susunan kimianya, serta apabila mengalami luka akan mempercepat kebusukan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap alat di laboratorium mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu. Semakin lengkap alat-alat praktikum dalam sebuah laboratorium , maka semakin mudah kita meneliti dan mengamati objek observasi.Pengenalan alat dalam praktikum sangat berpengaruh terhadap kemampuan praktikan. Seorang praktikan akan kesulitan untuk memahami setiap kegiatan praktikum kalau belum mengenal alat- alat praktikum itu sendiri.Oleh karena itu, dalam laporan praktikum ini praktikan ingin memperkenalkan setiap alat yang digunakan dalam pengukuran lama penyinaran matahari, suhu udara dan suhu tanah.Dalam laporan ini tidak hanya sebatas memperkenalkan alat-alat praktikum saja akan tetapi membahas secara rinci tentang alat-alat tersebut beserta fungsinya yang tidak lain tujuannya adalah untuk mempermudah praktikan dalam penelitiannya.Praktikan diharapkan untuk memahami kegunaan dari alat-alat praktikum tersebut guna melanjutkan penelitiannya ke observasi yang lebih rumit di mata kulyah agroklimatologi ini.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah untuk mengenal alat- alat pengukuran lama penyinaran sinar matahari, suhu udara, suhu tanah dan memahami cara kerjanya masing-masing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai
kepermukaan bumi dalam periode satu hari, diukur dalam jam. (WMO, 2006.)
Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumi terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari.(Anonim, 2007)
Di bidang pertanian suhu udara yang perlu diketahui adalah suhu udara pada ketinggian rendah dan umumnya mengacu pada temperatur yang diukur di ruangan atau sangkar cuaca yang dipasang pada ketinggian 1,5 – 2,0 meter. Suhu seringkali juga diartikan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda. Satuan untuk suhu adalah derajat suhu yang umumnya dinyatakan dengan satuan derajat Celsius (°C) disamping tiga sistem skala lain, yaitu satuan Fahrenheit (F), satuan Reamur (R), dan satuan Kelvin (K).. Sistem Kelvin memiliki sistem skala yang sama dengan skala Celcius, tetapi berbeda pada dasar titik nolnya. Titik nol derajat Kelvin berada pada 273 skala dibawah nol derajat Celsius, sehingga: satuan derajat Kelvin = satuan derajat Celsius – 273 , atau t°K = t°FC– 273 Dalam skala Celsius, titik beku air adalah 0°C dan titik didihnya adalah 100°C, sedangkan pada skala Fahrenheit, titik beku air adaalah 32°F dan titik didihnya sama dengan 212°F, sehingga : t°C = 5/9 ( t°F – 32) (Gunawan Nawawi, Ir., MS, 2007)
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan temp[at gilaksanakannya beberapa aktifitas (sunaryo 1998:32).
Tanah terdiri atas hancuran batu-batuan. Sifat-sifat tanah bergantung pada besar kecilnya partikel-partikel yang merupakan komponen-komponen tanah tersebut. Tanah mengandung partikel-partikel mineral, sisa-sisa tanaman dan binatang, air
berbagai gas dan komposisi lainnya yang menjadikan tanah tersebut menjadi
subur, yang menjamin berlangsungnya kehidupan berbagai makhluk di bumi.
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi. Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kaar legas tanah. Salah satu fungsi tanah yang terpenting adalah tempat tumbuhnya tanaman. Akar tanaman dalam tanah menyerap kebutuhan utama tumbuhan yaitu air, nitrisi dan oksigen. Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Agroklimatologi ini dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2010 di
Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah
Alat dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : 1. Alat pengukuran lama penyinaran sinar matahari tipe Jordan 2. Kertas pias untuk alat pengukur tipe Jordan 3. Kertas pias untuk alat ukur tipe Campbell Stokes 4. Termometer tanah selubung logam 5. Termometer ruangan dan 6. Waterpass.
Prosedur Kerja
Prosedur yang kita gunakan dalam praktikum Agroklimatologi ini antara lain :
•Disediakan alat percobaan beserta dengan perlengkapanya
•Disediakan kertas pias
•Dipelajari sistem kerja alat
•Dipraktekkan cara kerja alat tersebut oleh praktikan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Gambar Alat-alat Praktikum
1. Alat pengukur lama penyinaran sinar matahari tipe Jordan
Bagian-bagian Alat Praktikum
a) Alat pengukur lama penyinaran sinar matahari tipe Jordan
1. Tutup silinder Jordan
2. Silinder Jordan
3. Celah sinar
4. Pengatur Inklinasi(kemiringan)
5. Dasar alat
b) Kertas Pias tipe Jordan
1.
Celah sinar
2.
Garis penunjuk waktu ( Garis tebal = 1 jam ; Garis tipis = 10
menit)
c)
Kertas pias tipe Campbell stokes
1.
Garis penunjuk waktu setia 30 menit
2.
Lubang bekas sinar matahari ( lubang tersebut menunjukan bahwa
sinar matahari bersinar sepanjang lubang pada kertas ).
d) Termometer tanah selubung logam
1.
Tutup selubung
2.
Selubung thermometer
3.
Celah pembaca thermometer
4.
Lubang kaca
5.
Ujung selubung
e) Thermometer ruangan
1.
Skala Fahrenheit ( F )
2.
Skala Celcius ( C )
3.
Angka satuan
4.
Air raksa
f) Waterpass
1.
Sebagai acuan posisi kedataran suatu tempat
Fungsi dan Cara Pemasangan
A.
Pengukur lama penyinaran matahari tipe Jordan
Alat ini berfungsi untuk mengukur lama penyinaran matahari. Cara kerja alat ini adalah di pasang di lapangan yang tidak ada tumbuhan atau bangunan yang dapat menghalangi sinar matahari. Alat dipasang sebelum terbit matahari dan di ambil setelah terbenam matahari.
B.
Kertas pias untuk alat tipe Jordan
Berfungsi sebagai penunjuk lama penyinaran matahari. Kertas ini dilengkapi oleh skala berupa garis – garis yang menunjukkan waktu yaitu garis tebal sebagai penunjuk waktu dalam jangka 1 jam dan garis tipis diantara garis tebal menunjukkan jangka waktu 10 menit. kertas ini juga dilengkapi dengan 2 celah sinar.
C.
Kertas pias untuk alat tipe Campbell Stokes
Berfungsi sebagai penunjuk lama penyinaran matahari. Kertas ini dilengkapi oleh skala berupa garis – garis yang menunjukkan waktu yaitu garispanjang sebagai penunjuk waktu dalam jangka 1 jam dan garispendek diantara garis panjang menunjukkan jangka waktu 30 menit.
D.
Waterpass
Berfungsi sebagai pengatur posisi kedataran suatu tempat atau alat
E.
Termometer suhu
Alat ini berfngsi untuk mengukur suhu di suatu tempat ( ruangan ). Cara penggunaannya adalah dengan meletakkan alat tersebut pada tempat atau ruangan yang ingin di ukur suhunya, ka alat tresbut bekerja sendiri dan menujukkan skala / suhu suatu tempat.
F.
Termometer tanah selubung logam
Alat ini berfungsi sebagai pengukur suhu tanah. Cara penggunaannya adalah ditancapkian thermometer tersebut kedalam tanah dan di diamkan sekitar 5 menit, baru kemudian dicabut kembali untuk mengetahui skala yang ditunjukkan oleh alat terhadap suhu tanah tersebut.
BAB V
PEMBAHASAN
Alat-alat praktikum yang digunakan untuk mengetahui lama penyinaran matahari , suhu udara dan suhu tanah sangat penting untuk diketahui oleh para praktikan. Pengetahuan awal dalam peraktikum kali ini adalah mengetahui alat- alat yang digunakan selama proses praktikum sekaligus mempelajari cara kerja dari alat-alat tersebut sehingga nantinya di harapkan para praktikan lebih mengenal
atau
memahami
Ilmu
Agroklimatologi sedangkan defenisi umum Agroklimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk atau prilaku cuaca dan unsur-unsur atmosfir dalam jangka pendek dan jangka panjang ( I NYOMAN SOEMEIABOEDHY dkk,2007:1). Sesuai dengan bahasasn laporan diatas mka kita akan mengulas sedikit tentang penyinaran matahari, suhu udara dan suhu tanah.
A.Penyinaran Matahari
Di bidang pertanian lama penyinaran dan intensitas radiasi matahari merupakan sumber energi baik dalam proses fotosintesa, yaitu dapat merubah air dan CO2 di dalam tanaman menjadi karbohidrat maupun sebagai energi panas yang dapat digunakan pada proses pengeringan hasilhasil pertanian atau lainnya. Lama penyinaran matahari adalah lamanya matahari bersinar cerah sampai permukaan bumi dalam periode satu hari mulai dari terbit sampai terbenam yang dinyatakan dalam satuan waktu, yaitu jam. Lama penyinaran matahari ini seringkali tidak penuh satu hari. Hal ini dapat disebabkan karena sinar matahari terhalang oleh awan, aerosol atau kabut. Intensitas radiasi matahari diartikan sebagai banyaknya atau jumlah energy dari cahaya matahari yang diterima bumi, pada luas tertentu serta jangka waktu tertentu.
B.
Suhu Udara
Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa. Suhu udara merupakan keadaan panasnya udara tersebut dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengukur suhu udara dalam suatu waktu diperlukan alat yang bernama termometer bola basah dan kering. Thermometer ini akan menyajikan tingkat suhu dalam suatu waktu tersebut sehingga peneliti bisa mengetahui tingkat suhu itu.
C. Suhu Tanah
Suhu tanah dapat dideteksi dengan alat yang disebut thermometer tanah. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara atau selatan dan tinggi dari permukaan laut. Suhu biasanya diamati pada kedalaman 5, 10, 20, 50, dan 100 cm. Untuk keperluan ini telah dibuat termometer sesuai dengan kedalamannya. Pengukuran suhu tanah dilakukan pada tanah yang tertutup oleh rumput maupun tanah yang terbuka. Pengukuran biasanya dilakukan dalam areal stasiun pengamatan. Areal tidak boleh ternaungi dan tergenang air, hal ini harus dihindari. Termometer dilindungi dengan pagar kawat dan dijaga agar tanah disekitarnya tidak terganggu. Prinsip kerja termometer tanah hampir sama dengan termometer biasa, hanya bentuk dan panjangnya berbeda. Pengukuran suhu tanah lebih teliti daripada suhu udara. Perubahannya lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah yang lebih besar daripada udara. Sampai kedalaman 20 cm digunakan termometer air raksa dalam tabung gelas dengan bola ditempatkan pada kedalaman yang diinginkan. Ciri-ciri dari termometer tanah adalah pada bagian skala dilengkungkan.halini dibuat adalah untuk memudahkan dalam pembacaan termometer dan menghindari kesalahan paralaks.
Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parafin, kemudian tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian dibaca. Adanya parafin memperlambat perubahan suhu ketika termometer terbaca di udara. Termometer tanah pada kedua kedalaman ini bila meruapakan suatu kapiler yang panjang dari mulai permukaan tanah, mudah sekali patah apabila tanah bergerak turun atau pecah karena kekeringan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum kita bisa mengetahui alat-alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran lama penyinaran sinar matahari, suhu udara dan suhu tanah.
Mengetahui cara kerja dari alat-alat yang digunakan selama proses praktikum sehingga praktikan mampu membedakan alat-alat yang dipakai dalam setiap percobaan.
SARANDalam praktikum, diharapkan para praktikan selalu memperhatikan
coordinator yang sedang menjelaskan alat-alat dan cara kerja dari alat-alat tersebut sehinga para praktikan dapat dengan mudah melakukan pengukuran lama sinar matahari, suhu udara dan suhu tanah
DAFTAR PUSTAKA
WMO, 2006. Guide to Agricultural Meteorological Practises. WMO. No
134, TP 61. Sec. World Met. Org. Geneva, Switzerland
Anonim, 2007. Matahari dan Alam. Bina Aksara. Jakarta
Sunaryo, 2008. tanah Gambut dan Solusinya.Pustaka Ilmu. Tangerang
Gunawan Nawawi, Ir., MS. 2007. PENGANTAR KLIMATOLOGI
PERTANIAN Dinas Pendidikan. Jakarta
http://meteorologiamg.blogspot.com/2010/05/suhu-udara.html
http://teknologibenih.blogspot.com/2009/10/pengukuran-suhu-tanah.html
Keterkaitan Penyuluhan dengan Pertanian
Akhir-akhir ini sering terdengar bahwa Pemerintah sedang ramai membahas rencana Undang Undang Sistem Penyuluhan Pertanian. Sistem penyuluhan pertanian memang penting untuk untuk dikemas dalam suatu Undang Undang. Pertama, karena penyuluhan pertanian adalah proses sebuah pemberdayaan dan pemartabatan petani, dimana di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan yang sarat dengan pesan moral. Kedua, karena penyuluhan pertanian yang selama ini kita lakukan, memang terbukti mampu menghantarkan petani, bahkan bangsa Indonesia secara keseluruhan menjadi lebih terhormat.
Mengingat bahwa penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan non formal dan bahwa pendidikan merupakan proses yang diharapkan membawa kepada perubahan perilaku yang diinginkan, karenanya diperlukan beragam cara untuk menciptakan situasi belajar yang baik. Cara-cara menciptakan situasi belajar tersebut secara populer disebut dengan metode penyuluhan. Metode-metode penyuluhan ini merupakan pendekatan dasar untuk melakukan pendekatan, mendorong dan mempengaruhi anggota masyarakat petani untuk belajar (Leagans 1960; Dahama dan Bhatnagar 1980)
Pemberdayaan masyarakat sebenarnya sangat erat hubungannya dengan empowerwnent. Pendekatan pemberdayaan masyarakat titik beratnya adalah penekanan pada pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang demikian diharapkan dapat memberi peranan kepada individu, bukan sebagai objek, tetapi justru sebagai subjek pelaku pembangunan yang ikut menentukan masa depan dan kehidupan masyarakat secara umum.
Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, pandangan, perhatian dan pemeliharaan terhadap para petani di pedesaan sudah semestinya diperhatikan. Kenyataannya kehidupan para petani di pedesaan tingkat kesejahteraannya masih rendah. Mereka buta akan pendidikan, teknologi, sehingga produksi yang mereka lakukan kurang maksimal. Petani di desa sangat menginginkan perubahan. Para petani di desa tidak dapat melakukan perubahan karena terbentur pada keadaan mereka sendiri, mereka kurang menguasai ilmu-ilmu yang dapat memajukan hasil tani mereka. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan Entang Sastraatmadja, (1993: 6), bahwa melalui kegiatan penyuluhan pertanian maka diharapkan dapat dihilangkan terjadinya kelaparan dan kemiskinan di Indonesia.
Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, pemerintah sangat memperhatikan pendidikan bagi mereka. Pendidikan yang cocok bagi mereka adalah pendidikan non formal yang praktis, mudah diterapkan dalam usaha-usaha produksi produk pertanian. Untuk menumbuhkan kemandirian dan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mereka yang selama ini kurang berdaya diperlukan adanya seorang pekerja masyarakat. Seorang pekerja masyarakat ini bisa disebut juga sebagai penyuluh.
Peranan penyuluhan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu: 1) menyadarkan masyarakat atas peluang yang ada untuk merencanakan hingga menikmati hasil pembangunan, 2) memberikan kemampuan masyarakat untuk menentukan program pembangunan, 3) memberi kemampuan masyarakat dalam mengontrol masa depannya sendiri, dan 4) memberi kemampuan dalam menguasai lingkungan sosialnya.
Menurut Tonny (2003), peran seorang pekerja pengembangan masyarakat dapat dikategorikan ke dalam empat peran, yaitu : (1) peran fasilitator (Facilitative Roles), (2) peran pendidik (Educational Roles), (3) peran utusan atau wakil (Representasional Roles), (4) peran teknikal (Technical Roles). Peranan fasilitator yang dilakukan oleh pekerja pengembangan masyarakat antara lain sebagai orang yang mampu membantu masyarakat agar masyarakat mau berpartisipasi dalam kegiatan bertani, orang yang mampu mendengar dan memahami aspirasi masyarakat, mampu memberikan dukungan, mampu memberikan fasilitas kepada masyarakat.
Seorang penyuluh juga harus mampu dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat tani. Memberikan proses belajar yang terus menerus agar menumbuhkan kesadara. Penyuluh juga memberikan informasi, dan memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Funfsi lain adalah untuk mengembangkan masyarakat, penyuluhan berperan sebagai utusan atau wakil yang berkaitan dengan interaksi pekerja pengembangan masyarakat melalui penggunaan media, hubungan masyarakat, jaringan antara pekerja pengembangan masyarakat dan pekerja yang relevan, dan berbagi pengalaman dan pengetahuan baik secara formal maupun informal antara pekerja pengembangan masyarakat dan antara masyarakat.
Fungsi penyuluhan lainnya adalah menjembatani kesenjangan antara praktek yang biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang menjadi kebutuhan para petani tersebut. Fungsi penyuluhan dapat dianggap sebagai penyampai dan penyesuaian program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh petani, sehingga program-program masyarakat petani yang disusun dengan itikad baik akan berhasil dan mendapat partisipasi masyarakat
Fungsi penyuluhan yang terakhir adalah fungsi pemberian pendidikan dan bimbingan yang berkelanjutan, yang artinya penyuluhan tidak akan berhenti begitu saja ketika mengetahui bahwa petani di tempat mereka berikan pendidikan, ternyata telah dapat melakukan perubahan. Namun, penyuluh tetap membantu mereka ke arah yang lebih baik lagi.
guest book >.
I was find my guardian angel
ittteeeemmm.....
About Me
- naftalena
- sidoarjo, jatim, Indonesia
- cewek luuuu-thu imoet rambut pendek punya lesung pipi pinter skul at smanivda motto= get redy 4 big fight easy going suka baca tetralogi atow trilogi paling gag suka sama orang plin plan n gag punya kepribadian udah gag percaya lagi sama yang namanya sahabat lebih suka berteman baik daripada bersahabat nge-fans sama Isaac newton suka banget sama yang namanya boneka tazmania sama samurai X
my familly
menurut aq keluarga itu " it's Very important "
Eventhough, My familly isn't big familly , but I feel happy
keluarga tuw penting cz' hanya keluargalah yang slu' memberikan dorongan n' semangat di saat qt membutuhkan
pkok'na kluarga , always be number 1 in my list
my family
KenAnGaN
hari ini aq bener2 mengerti apa yang namanya pentingnya hidup iny,
Satu pelajaran yang bener bener bwt aq bener2 sadar bahwa semua org di sekeliling aq bener2 sayang sm aq,
hari itu tanggal 13 agustus '09 ,
hari pertama aq mengalami musibah dalam kehidupan aq, Hari itu tepat pkl 10 pm dan aq meluncur bersama kakakaq diatas jalan raya, diatas kesenangan dan kegembiraan, diats ke-khilafan q, dan Tuhan menegurku , BRAAAKK ....!!!
Aq kehilangan kesadaranq, aq bener2 dalam ketidak sadaranku dan mulai mengulang memori memori yang sebelumnya, setelah susah payah meraih kesadaranku kembali, aq menemukan kedua ortu dg mata letihnya yang menjagaku dan mengalirkan semua doa untukku,
aq mendapati diriku dalan keadaan patah pada tulang klavikulaku, tapi dengan semua doa dari orang yang bner2 sayang sam aq, aq sembuh,
aq percaya tuhan gag pernah memberikan cobaan diatas kemampuan hambanya.
siapapun kalian, dimanapun kalian, kemanapun kalian, dan sesedih apapun kalian hanya SATU sahabat kalian ,hanya SATU penolong kalin, Dia adalah ALLAH SWT,
tempat pencurahan paling sempurna adalah Tuhan
cz of that
just trust me
God always bless U
global warming
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Temperatur rata-rata global 1850 sampai 2006 relatif terhadap 1961–1990
Anomali temperatur permukaan rata-rata selama periode 1995 sampai 2004 dengan dibandingkan pada temperatur rata-rata dari 1940 sampai 1980
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
temen yangbisa aq percaya
pengibaran wuich seru boo???
ny pengalaman yang paling mendebarkan bwt q,
ktemu sama pak cmat, makan gratiss sm tmen2, dapt hadiah pula
huwahahahah
pkoknya seru duech pkoknya kalian yang lom ikt paskibra
cobain dueh
DIJAMIN bisa brubah 180 drjt tambah disiplin boooo
tiap yanggal 17 agustus
kita merasakan besarnya perjuangan para pahlawan kita tempo dulu
pkoknya keren dee
tapi banyak yg bilang ikt paskb ntr item, gag cantik lah ato apa kek, guyzzz ituw semua adlh bualan org2 kuper yang g brpengetahuan
okkkk
pkoknya mulai skrrng let's join with PASKIBRA